Tahun 2018 masih beberapa bulan lagi, tapi para desainer Tanah Air sudah siap menyambut tren fashion 2019. Dalam acara Media Viewing Trend 2019 di Ice Pallace Leoote Shopping Avenue Jakarta, para desainer yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber memamerkan karya yang diprediksi akan jadi tren tahun depan.
Salah satu desainer busana muslim yang hadir adalah Irna Mutiara. Memiliki pengalaman lebih dari satu dekade membuat Irna tampak fasih menunjukkan karya yang berkarakter kuat.
Pada kesempatan itu, Irna membawa koleksi bertema "Orgues" yang berarti organ tubuh manusia. Tema yang diangkat Irna ini masih jarang dipakai oleh desainer busana muslim Indonesia.
"Saya melihat organ dalam tubuh manusia juga punya keindahan tersendiri yang bisa diadaptasikan ke dalam fashion. "Orgues" juga bisa mendeskripsikan fashion yang sangat personal karena terinspirasi dari organ dalam manusia," ungkap Irna kepada Wolipop.
Bahan yang mendominasi koleksinya adalah organza dan silk. Menurut Irna pemilihan bahan transparan seperti organza kembali hits di era ini.
"Bahan-bahan yang transparan dan kemudian ditumpuk-tumpul bisa menyajikan bentuk yang baru. Ini bocoran trend dari Indonesia Trend Forcasting 2019," tutur Irna.
Ia pun menyulap bahan tersebut ke dalam koleksi bersiluet "Y", yaitu agak lebar di bagian atas, dan sempit di bagian bawah. Siluet ini menjadi tren di tahun 20-an saat para wanita meninggalkan korset dan memilih busana lebih fleksibel.
Seperti ciri khs desain Irna sebelumnya, koleksi ini kembali menyajikan tali temali. Irna mengaku tali temali yang awalnya terlihat berantakan akan jadi indah jika disajikan dengan tepat.
Irna pun kembali menyajikan warna warna lembut seperti putih dan biru. Menurutnya, warna bertema 'zen' ini akan menjadi tren di 2019.
"Warna-warna zen yang tenang, damai, diprediksi akan menjadi tren," tuturnya.
Selain warna, Irna Mutiara juga menyebutkan bahwa motif printing akan semakin digandrungi para desainer. Hal ini disebabkan perkembangan digital printing yang semakin memudahkan desainer untuk mencetak motif dalam jumlah terbatas.
"Pemakaian motif printing ini juga masih akan booming. Tidak hanya pada scarf, tapi juga pada busana, karena perkembangan digital printing yang memudahkan desainer," tuturnya.
Namun, Irna sendiri tidak berencana membuat busana bertema printing. Ia berpendapat, tren yang ada harus tetap disesuaikan dengan DNA desain setiap desainer.
Ia akan tetap membuat busana yang sesuai dengan seleranya. Adapun tren yang ada, hanyalah sebagai acuan untuk diadaptasikan kembali dengan karakter desainnya.

Baca juga:
Info dan kerjasama silakan klik disini.

Baca juga:
Artikel menarik seputar keluarga sakinah, kebahagiaan, rejeki dll selengkapnya klik disini.
Comments
Post a Comment